Minggu, 28 April 2019

Resume Pendidikan Prespektif di SD Modul 8

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

RESUME MODUL 8
KURIKULUM SEKOLAH DASAR


Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR
A.    KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
Kurikulum merupakan jantung pendidikan. Kurikulum merupakan panduan yang memberikan jawaban atas pertanyaan: untuk apa pendidikan dilakukan, apa yang disampaikan dalam proses pendidikan, bagaimana pendidikan akan dilaksanakan, serta Bagaimana mengukur hasil dan proses pendidikan.
Menurut Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B.     PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah prinsip relevansi, efektivitas, efisiensi, fleksibel, dan berkesinambungan.

  1. Prinsip Relevansi

Prinsip relevansi sesuai dengan arti katanya prinsip ini menuntut kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat berkenaan dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik kurikulum SD dituntut untuk sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik usia SD serta sesuai dengan proses belajar peserta didik SD sementara itu berkenaan dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat kurikulum juga harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat.
2. Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas prinsip efektivitas dalam pengembangan kurikulum mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat diimplementasikan atau dilaksanakan dan dicapai di sekolah.


3. Prins Efisiensi
Makna efisiensi secara umum makna efisiensi berkenaan dengan penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan dan menerapkan prinsip ini dalam pengembangan kurikulum kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar dan optimal.
4. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas penerapan prinsip fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum menurut kurikulum dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah tempat kurikulum diimplementasikan.
Prinsip berkesinambungan
Prinsip berkesinambungan prinsip ini didasarkan pada pandangan bahwa perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan. Oleh karena itu kurikulum yang dikembangkan neneknya berkesinambungan antara 1 tingkatan kelas dengan kelas berikutnya antara suatu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan berikutnya.

C.     STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN SD
Standar kompetensi lulusan dan karakteristik mata pelajaran perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum karena standar kompetensi lulusan dan karakteristik mata pelajaran memberikan panduan bagi pengembang kurikulum dalam merumuskan kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik serta dalam merancang pengalaman belajar dan mengorganisasikan materi yang harus disediakan untuk mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. Khusus untuk jenjang Sekolah Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan pada satuan pendidikan dasar dan menengah setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SD siswa.
Berkenaan dengan penguasaan peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan dan penekanan pada tahun dengan kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi, maka kurikulum dan pembelajaran dikembangkan di SD  hendaknya ditekankan pada pembentukan hal-hal berikut.
Kemelekwacaan (literacy)
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
Kemampuan bernalar (reasoning)

Standar kompetensi lulusan SD tersebut dikuasai peserta didik melalui pembelajaran berbagai mata pelajara. Oleh karena itu standar kompetensi lulusan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam standar kompetensi lulusan mata pelajaran. Guru SD merupakan guru kelas yang mempunyai tugas utama mengajar 5 mata pelajaran yaitu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
1. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Secara umum peran utama Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah memperkuat dasar-dasar kewarganegaraan Indonesia dalam konteks negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sekaligus menyiapkan warga negara yang menjadi warga negara global yang siap bersaing dan bekerja sama namun tetap berpijak pada ke-indonesian.

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi baik secara formal maupun informal.

3. Mata Pelajaran Matematika
Pada dasarnya konsep-konsep matematika adalah relasi-relasi. Mempelajari matematika berarti belajar menemukan atau mengkonstruksi relasi itu, merumuskannya, menentukan hubungan antara konsep-konsep itu, menyusunnya dalam suatu struktur, mengembangkannya, dan menggunakannya dalam penyelesaian masalah.

4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat mengidentifikasikan sebagai: cara berpikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan.

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu yakni kajian yang bersifat terpadu, interdisipliner, multidimensional, bahkan cross disipliner.









KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
HAKIKAT KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan, tetapi berorientasi nasional. Selain itu, KTSP merupakan kurikulum yang bersifat operasional yang siap untuk langsung dilalksanakan oleh sekolah.
Pada prinsipnya, Dokumen KTSP terdiri atas dari Tujuan Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan, dan Silabus.

Tujuan Pendidikan SD
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Struktur Dan Muatan Kurikulum SD
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang harus tercantum dalam struktur dan muatan kurikulum mencakup Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.

Kalender Pendidikan SD
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok ada pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

LATAR BELAKANG KTSP
Pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan atau KTSP merupakan realisasi dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang pengembangan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan.Pengembangan KTSP juga didasari oleh Landasan filosofis dan teoritis yang menyatakan bahwa:
Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat.
Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.
Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.
PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyusunan KTSP adalah analisis konteks yang mencakup kegiatan berikut.
Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.
Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan sarana dan prasarana biaya serta program-program.
Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat serta lingkungan sekitar, komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam serta sosial budaya.

Hasil analisis konteks tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam kemampuan yang harus dimiliki peserta didik serta strategi dan implementasi kurikulum. Langkah berikutnya adalah menyusun silabus silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu silabus disusun untuk seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran atau tema telah na penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
Sialbus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu, yang komponen-komponennya mencakup: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, serta Sumber/Bahan/Alat Belajar. Penyusunan harus menerapkan prinsip-prinsip berikut.
Ilmiah, artinya muatan dari masing-masing komponen silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan, artinya sakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan peeserta didik.
Sistematis, artinya komponen-komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Konsisten, artinya setiap komponen dalam silabus memiliki hubungan yang konsisten.
Memadai, artinya komponen indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian dalam silabus cukup untuk menunjangpencapaian kompetensi dasar.
Aktual dan kontekstual, artinya komponen indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian dalam silabus hendaknya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
Fleksibel, artinya komponen-komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Menyeluruh, artinya silabus yang disusun mencakup proses pembelajaran untuk semua ranah kompetensi.

Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, pelaksanaan kurikulum di sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan kondisi peserta didik.
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar.
Pelaksanaan kurikulum mungkinkan peserta didik mendapat pelayanan bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan.
Kurikulum dimaksudkan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia.
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dengan keseimbangan keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memakai antar kelas dan jenis serta bidang pendidikan.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN KTSP
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP pada SD adalah

  1. Tim penyusun yang terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
  2. Komite sekolah
  3. Narasumber (ahli kurikulum dan pembelajaran)
  4. Dinas pendidikan
  5. Serta pihak lain yang terkait.


Sabtu, 06 April 2019

PENDIDIKAN SENI DI SD
MODUL 1
WAWASAN SENI

Kegiatan Belajar 2
Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat
Fungsi Seni Dalam Masyarakat Modern
Ekspresi/Aktualisasi Diri (berdasarkan keinginan diri sendiri)
Pendidikan (membentuk budi pekerti seseorang)
Industri (mendukung satu produk tertentu)
Seni Terapi (memberi ketenangan pada seseorang yang sedang menderita secara psikis)
Komersial/Instant (mendatangkan keuntungan)

Kegiatan Belajar 3
Jenis-jenis Seni
Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan tiga hal yaitu Seni dengan Alam, Seni dengan Ekspresi, Seni dengan Lingkungan.
TARI
Secara koreografi, dibedakan menjadi tiga, yaitu tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.
DRAMA
Pengertian Dramaturgi
Berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, betindak dsb. Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah, hukum, dan konvensi drama. 4 formula dramaturgi yaitu mengkhayalkan, menuliskan, memainkan, dan menyaksikan.
Sejarah Teater di Indonesia
Sebelum abad 20 tidak ada naskah dan pentas, hanya cerita yang turun-temurun. Awal abad 20 tidak menggunakan naskah tetapi menggunakan pentas panggung. Pada zaman pujangga baru ada naskah.
Istilah Drama
Teater
Arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
Arti sempit : kisah kehidupan seseorang yang diceritakan di atas pentas dan dilihat banyak orang.
Drama/Sandiwara/Toneel
drama dapat berupa komedi atau tragedi.
MUSIK
Unsur-unsur Seni Musik ( Komposer, Pemain, dan Pendengar )
Unsur-unsur Mekanis ( medium dan publikasi )

KEGIATAN BELAJAR 2
B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan simak paparan berikut.
Ekspresi / Aktualisasi Diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
Pendidikan
Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan.
Seni Terapi
Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati.
Komersial/Instant
Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat menurut keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak yang  masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.

KEGIATAN BELAJAR 3
Jenis – jenis Seni   
Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.
Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan penonton dan di hayati sepanjang masa.
Seni sastra : seperti prosa dan puisi
Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal barat” dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat yang naturlis-perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya dari satu arah,satu tempat,satu waktu,seperti memotret sebuah objek pada satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam sebuah bingkai.

Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar.
Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu

Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni:
Seni lukis,seni patung,seni kriya (seni murni)
Seni terapan meliputi semua desain.
Gambar termasuk seni lukis

JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:
Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.
Apresiasi secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau melihatt pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan maupun pameran yang dilihat.
Apresiasi secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu. Missal : seorang ikut menari.
Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal :

seni dengan alam  mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.
seni dengan ekspresi seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung. Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang seni tertentu.
seni dengan lingkungan memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.

4 jenis seni :
Tari:
Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari. Contoh : tari golek,ponggawa.
Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema bermacam-macam. Contoh : tari srikandi mustokoweni
Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari 2 orang penari. Contoh : tari kelompok bedaya.

Seni drama
pengertian dramaturgi
dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.
Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti berbuat,berlaku,bertindak,dsby.
Drama berarti perbuatan atau tindakan.
Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:
Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg bersumber dari inspirasi.
Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan.
Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya.
Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.

SEJARAH TEATER INDONESIA
Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas
Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas panggungnya berbingkai.
Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.
Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan drama menggunakan naskah.
Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah
Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan pengarang,penyadur atau penyalinnya.

ISTILAH DRAMA
Teater
Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg panggung.
Secara etimologi ; gedung pertunjukkan.
Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak ( wayang orang,ketoprak,ludruk,lenong )
Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas dan di saksikan oleh orang banyak.

Drama/sandiwara/toneel
Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah toneel yg dipakai orang belanda.
Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting.

Musik
Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dg penuh pengertian. Unsur seni musik :
composer (pabrikan)
pemain (para pekerja )
pendengar (consumer )
 • Unsur mekanis :
Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik
Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD
MODUL 9
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menulis
Yang dimaksud adalah pembelajaran bahasa indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis. Di kelas rendah fokus pada penguasaan menulis huruf dan merangkainya menjadi kata-kata kemudian menjadi kalimat sederhana sedangkan di kelas tinggi fokus pada latihan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis secara jelas.
Tujuan Pembelajaran Menulis Di SD Kelas Rendah
Kelas 1
Bersikap dengan benar dalam menulis
Menjiplak dan menebalkan, Menyalin
Menulis huruf, kata, dan menulis sederhana dengan huruf lepas dan sambung.
Menulis kalimat yang didikte dengan rapi
Kelas 2
Menuliskan pengalaman dengan huruf sambung yang didikte guru dengan huruf sambung
Melengkapi cerita, Menulis karangan pendek tentang anggota keluarga, Menulis cerita tentang kesukaan dan ketidaksukaan
Tujuan Pembelajaran Menulis Di SD Kelas Rendah.
Kelas 3
Menuliskan karangan
Membuat ringkasan
Menulis petunjuk penggunaan



Kelas 5
Menulis karangan dengan menggunakan kerangka karangan
Mengisi kartu pos
Menyusun laporan
Meringkas isi buku
Menuangkan ide/gagasan (poster, prosa, puisi)

Kelas 4
Melengkapi percakapan
Menulis deskripsi
Mengisi formulir
Melengkapi cerita
Menulis surat
Menulis pengumuman
Membuat pantun

Kelas 6
Mengisi daftar riwayat hidup
Menyusun naskah pidato
Membuat iklan
Menulis wesel pos
Menulis surat resmi
Mengubah puisi menjadi prosa
Menyusun percakapan


PENDIDIKAN SENI DI SD

MODUL 2
Pengetahun Dasar Seni

KEGIATAN BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK
            Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur tersebut.

A.  BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,  suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.
1.  Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur  dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.
Demikan juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi  dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika  mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara nada tertinggi dan terendah yang dapat dihasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch range

2. Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan  lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen  musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.

3. Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.

4. Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan.  Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut penjelasan dari ketiganya.
Ketukan (beat)
Beat  (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap detik. Kadang-kadang  terdengar begitu kuat dan mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan.
Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-beda.  Kadang beat diketukkan secara  jelas dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari satu beat.

Birama
Dalam musik, kita mengetahui pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan birama.
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung  1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga  hanya saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai  birama quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple  meter sering membuat rasa aliran yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.

Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul diantara dua ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.

Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.

LARGO sangat lambat, melebar
Grave sangat lambat, khidmat
Adagio              lambat
Andante            agak lambat
Moderato          sedang
Allgreto            cepat sedang
Allegro              cepat
Vivace               dengan hidup
Presto                sangat cepat
Prestissimo         secepat mungkin

Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto (tidak terlalu cepat).

5.   Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi  adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun  atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi pembuka  yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.







KEGIATAN BEALAJAR  2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI

UNSUR - UNSUR DASAR TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.

UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras.
Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.

UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.

UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai.
                                   
ELEMEN KOMPOSISI TARI
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.

Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
 Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.

Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya  dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut.
Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.
Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke garis horisontal.
Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras.
Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.

Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso, dan lengan
Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis lengkung.
Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan.
Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari.
Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai lantai.
Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan mengacungkan jari menunjuk pintu.
Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.

Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.
Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal. Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.
Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat

Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.
Musik Internal
 Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi

Desain Dramatik
Ada dua desain dramatik yaitu berbentuk kerucut tunggal dan kerucut ganda.
Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling, terpecah.
Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.
Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.
Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari dengan pengolahan level.
Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.

Desain Kostum
Kostum hendaknya didesain dengan mempertimangkan beberapa aspek, yaitu tema, ciri khas daerah.

Tata Rias
Jenis rias ada beberapa macam, yaitu rias panggung, rias karakter, rias usia, rias sejarah, rias cantik saja.

Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.

Tata Cahaya
Fungsi Cahaya menciptakan :
ruang
jarak antara penonton dan pentas
efek tertentu
ruang berbeda dalam waktu yang sama
waktu berbeda secara bersamaan
fokus

JENIS TARI
Tari dapat dikelompokkan berdasarkan :
Fungsi
Tema
Bentuk
Koreografi

Resume modul 3 Pendidikan Perspektif di SD

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

RESUME MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


Kegiatan Belajar 1 
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian secara politik disebut Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967-1998) atau lebih dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang dikenal sebagai Era Reformasi.

A.    KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD
Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem pendidikn nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah :
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran RI di bawah Ki Hajar Dewantara.
UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PKK) .
UU No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PKK), yang merupakan pemberlakuan UU No.4 Tahun 1950 di seluruh RI.
Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK.
Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengganti rumusan Tujuan Pendidikan Nasioal.
UU No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi, mewadahi dinamika pemikiran tentang arah dn tujuan pndidikan nasional dan manajemennya.
UU No 2 Tahun 1989, aturan sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS).

B.     BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG PENDIDIKAN SD
Strategic policy atau kebijakan strategi artinya kebijakan atau keputusan manajemen/politik yang bersifat mendasar dan menyeluruh dari sebuah organisasi, dalam hal ini negara yang merupakan organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk memaksa warganya.
Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama. 
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-1993/1994) secara keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap warga negara RI diharapkan “...memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C.    ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD
Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10 mapel (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Kerajinan Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal). Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 dikenal sebagai Sistem Pendidikan yang sangat Sentralistik.
Untuk mewujudkan program wajib belajar, ditetapkan tiga kriteria daerah penyebaran, yaitu:
Daerah terpencil secara geografis karena letaknya berjauhan dengan daerah lain dan komunikasi yang sulit.
Daerah dengan penduduk yang padat.
Daerah normal.
Untuk daerah terpencil perluasan program wajar dikdas dilakukan melalui pengembangan SD Kecil, yakni SD yang terdiri atas dua atau tiga guru untuk melayani murid pada 6 kelas dengan diterapkan pembelajaran kelas rangkap melalui program satuan bakti guru daerah terpencil seperti di Kepulauan Riau. Daerah dengan penduduk yang padat, di daerah perkotaan dikembangkan gedung bertingkat dengan ruang belajar lebih dari 6 ruangan agar dapat menampung murid lebih dari 300 orang. Daerah normal, daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk di bawah 1000 orang per kilometer persegi, sehingga dibangun gedung SD dengan enam ruangan untuk enam kelas. 
SD Tradisional (Konvensional) merupakan SD biasa yang memiliki tempat belajar atau gedung yang dibangun dengan biaya pemerintah melalui program Inpres. Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga pendidikan formal setingkat SD yang dalam proses pendidikannya mengajarkan bidang studi agama Islam dengan beban belajar lebih banyak dari SD biasa. 
SD Pamong merupakan program pendidikan SD kolaborasi dengan masyarakat. Program Kejar (Paket A) merupakan program pendidikan luar sekolah yang bermakna bekerja sambil belajar (Kejar). Sekolah Luar Biasa (SLB) merupaka lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah Terpadu merupakan lembaga pendidikan yang bersifat inklusif, yakni pendidikan yang menggabungkan anak yang normal dan mengalami ketunaan untuk belajar secara bersama dan gurunya terdiri atas guru biasa dan guru pembimbing khusus untuk anak yang memiliki ketunaan tersebut.








Kegiatan Belajar 2 
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

A.    KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional pada Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen yang terjabar atas:
UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional sampai dengan tahun 2003
UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini 
PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
Perlu dikemukakan bahwa proses pendidikan nasional termasuk pendidikan SD tetap dikelola secara nasional dalam bingkai politik NKRI, namun dalam paradigma yang berbeda yakni semula menerapkan paradigma sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan peran Pemerintah Pusat yang sangat besar, sekarang menjadi Paradigma desentralisasi pendidikan yang menekankan pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.

B.     BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi adalah lanjutan  Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita VI (1994/1995 – 1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir pendidikan. 
Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut.
Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti dan lingkungan hidup
Penyediaan pendidik yang profesional
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
Mengembangkan TIK
Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi 
Menyempurnakan manajemen pendidikan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
Menata sistem pembiayaan pendidikan
Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.




C.    MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN?
Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup :
SKL
Standar isi
Standar proses
Standar penilaian 
Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendanaan
Standar pengelolaan dan pengawasan
Standar sarana prasarana. 

D.    BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL?
Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI

E.     APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?
Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “ Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”

F.    BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut.
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan khusus.
Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban “Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

G.    BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL?
Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan yang bersifat nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur ( pendidikan formal, nonformal, dan informal), jenjang (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi), dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. 

H.    ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD
Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, dikemukakan beberapa prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai berikut.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan 















TUGAS RESUME
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


 
 
Disusun Oleh:

SITI SHOLIKHAH
NIM : 834941289



POKJAR DELTA WIYATA KOTA UPBJJ – UT SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019.2

Senin, 04 Juni 2018

Rangkuman Modul 9 IPS

RANGKUMAN  MODUL 9
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas 
Mata Kuliah Pendidikan IPS SD

 


DISUSUN OLEH  :

1. SITI SHOLIKHAH NIM 834941289





UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSD B.I KELAS A
2018
MODUL 9
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU di SD

Kegiatan Belajar 1

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keraguan-keraguan, ketidak pastian atau kesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan. Masalah sosial yaitu suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sebagai sumber kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan.
Secara umum kita mengenal 3 cara pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Pemecahan masalah secara otoritatif
2. Pemecahan masalah secara Ilmiah
3. Pemecahan masalah secara metafisik
Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah, seyogyanya berdasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut :
1. Menyadari adanya masalah
2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya
a. Pikiran kemungkinan pemecahannya dan pendekatannya
b. Ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan kriteria tertentu
3. Penggunaan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan tinggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.
Dalam menerapankan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah, yakni dari merumuskan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan strategi yang cocok.
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 1 dengan KD : kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia. Maka pengalaman belajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang menghadapi berbagai masalah kehidupan yang menghadang didepannya.


Kegiatan Belajar 2

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan)
Pendekatan humanistic adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar yang menyoroti suatu topic/tema yang termasuk bidang ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga para murid melihat masalah/ topic tersebut lengkap dan terpadu.
Tujuan pendekatan humanistic yaitu agar para murid dapat menelaah dan memahami suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang pada akhirnya mereka dapat menarik kesimpulan secara terpadu dan menyeluruh. 
Contoh penerapannya dikelas 5 semester 1 sebagai berikut :
KD : kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia.

Kegiatan Belajar 3

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah (Geografi)
Pendekatan wilayah adalah pendekatan suatu masalah dengan menyoroti dari berbagai aspek kehidupan secara mendetail diwilayah. Tujuannya untuk memberikan pengertian pada murid secara terpadu mengenal suatu masalah secara wilayah.
Dalam rancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan wilayah perlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejalagejala yang terjadi dipermukaan bumi merupakan hasil interaksi antar wilayah.
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 1 dengan KD : kemampuan menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi).

Kegiatan Belajar 4

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pendekatan metode proyek harus memperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut :
Kegiatan belajar bersifat real
1. Mempunyai arti dan manfaat bagi siswa
2. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran 
3. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan
4. Bahan dan peralatan mudah diperoleh 
5. Biaya relative murah
Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap tindak lanjut
4. Tahap penilaian
Contoh penerapannya dikelas 4 semester 1 yaitu KD : kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan  ekonomi dilingkungan setempat (provinsi DIY)

Kegiatan Belajar 5

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)
Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu filsafat yaitu masa lampau, masa kini dan masa depan. Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti kita mempelajari sejarah. Didalam sejarah ada 3 konsep mengenai waktu yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asosiasi.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah.
Dengan memahami kejadian masa lampau, kita dapat mengambil banyak pelajaran, kemudian kita jadikan sebagai ―guru‖ untuk menghadapi masa depan.
Dalam berbekal pengalaman masa lampau kita diharapkan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak mengulang kesalahan/kegagalan yang pernah dialami.
Contoh penerapannya dikelas 6 semester 1 dan langkah-langkah selanjutnya sebagai berikut :
1. Memahami KD
Kemampuan menganalisis peristiwa di sekitar proklamasi
2. Materi Pokok
Peristiwa sekitar proklamasi
3. Hasil Belajar
Menguraikan persiapan sampai dengan detik-detik proklamasi
4. Indikator Materi
Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan) dan Indikator.
5. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indicator materi diatas dengan ceramah
6. Mengadakan Tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati bukti-bukti sejarah seperti foto-foto saat proklamasi.
7. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah dimana mereka tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat.
8. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar
9. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.

Minggu, 20 Mei 2018

RPP terpadu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS IV SD MASYITHOH
NGORO MOJOKERTO


TUGAS TUTORIAL 2
PEMBELAJARAN TERPADU





DISUSUN OLEH :

SITI SHOLIKHAH
834941289




UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
2017/2018.2



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU

Sekolah : SD Masyithoh
Kelas / Semester :  4 /2
Tema                        :  9. Kayanya Negeriku
Sub Tema                  :  1. Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
Muatan Terpadu :  IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, SBdP
Pembelajaran ke :  1 dan 2
Alokasi waktu          :  2 Hari

KOMPETENSI INTI
Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR
Muatan : IPA
No
Kompetensi Dasar

3.5 
Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

4.5 
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.


Muatan : IPS
No
Kompetensi Dasar

3.1 
Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.

4.1 
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.


Muatan : Bahasa Indonesia
No
Kompetensi Dasar

3.3 
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan.

4
.3 
Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.

Muatan PPKn
No
Kompetensi Dasar

1.3

2.3

Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

3.2
Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

4.2
Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.


Muatan SBdP
No
Kompetensi Dasar

3.2
Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada

4.2
Menyanyikan lagu dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada



INDIKATOR

IPA
No
Indikator

3.5
Mengetahui salah satu contoh sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Mengetahui keterkaitan antara sumber daya air dengan energi listrik

4.5
Membuat laporan pengamatan


IPS
No
Indikator

3.1
Memahami dan mengenal hubungan manusia dengan lingkungan

4.1
Membuat peta pikiran


BAHASA INDONESIA
No
Indikator

3.3
Mencari informasi mengenai manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia

4.3
Melakukan wawancara


PPKn
No
Indikator

3.2
Memahami hak dan kewajiban terhadap lingkungan

4.3
Menulis hasil identifikasi


SBdP
No
Indikator

3.2
Bernyanyi dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada

4.2
Menyanyikan lagu Alam Bebas



C. TUJUAN
IPA
Dengan membaca teks dan mengamati gambar tentang sumber energi air dan listrik, siswa dapat mengetahui salah satu contoh sumber energi  yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
Dengan mengamati gambar pembangkit listrik tenaga air, siswa dapat mengetahui keterkaitan antara sumber daya air dengan energi listrik dengan penuh tanggung jawab.

IPS
Dengan membaca teks tentang lingkungan siswa dapat memahami dan mengenal hubungan manusia dengan lingkungan dengan penuh kepedulian.

BAHASA INDONESIA
Dengan wawancara siswa dapat mencari informasi mengenai manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia dengan penuh kepedulian.

PPKn
1. Dengan berdiskusi mengidentifikasi hak dan kewajiban terhadap lingkungan siswa dapat memahami hak dan kewajiban terhadap lingkungan dengan penuh kepedulian.

SBdP
Dengan menyanyikan lagu berjudul “Alam Bebas” siswa dapat Bernyanyi dengan memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada dengan penuh percaya diri.



D. MATERI
Sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Sumber energi alternatif ( air )
Hubungan manusia dengan lingkungan alam
Wawancara
Hak dan kewajiban terhadap lingkungan
Tanda tempo dan tinggi rendah nada


PENDEKATAN & METODE
       Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah





KEGIATAN  PEMBELAJARAN

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu

Pembukaan
Guru memberikan salam.
Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku?
Apa judul buku?
Kira-kira ini menceritakan tentang apa?
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini?
Melakukan komunikasi  tentang kehadiran siswa.
Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan lagu yang relevan.
Guru menyiapkan fisik dan psikis anak dalam mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa anak.
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
10 menit

Inti
Ayo Mengamati
Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan ilustrasi gambar.
Siswa mengamati gambar tentang pengaruh contoh sumber energi, yaitu air dan listrik.
Siswa mengamati dan menganalisa gambar dan percakapan secara cermat.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa tertarik untuk ingin tahu dan mempelajari lebih lanjut tentang sumber energi dan keterkaitan antar ruang dan kegiatan manusia.
Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Secara mandiri siswa mengamati gambar pembangkit listrik tenaga air.
Selsesai mengamati, siswa mencari keterkaitan anatar air dengan listrik.
Pada akhir kegaitan, guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk membacakan hasilnya.
Guru mengkonfimasi setiap jawaban siswa untuk kemudian memandu siswa untuk membuat kesimpulan secara bersama-sama.








Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali informasi dari sebuah gambar.
Melalui gambar, siswa dapat mengetahui hubungan antara air dengan listrik.

Ayo Membaca
Siswa membaca bacaan yang berjudul “Air dan Listrik”.
Secara mandiri, siswa menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan.
Hasil pekerjaan siswa saling ditukarkan untuk kemudian dievaluasi ketepatan jawabannya dari setiap jawaban siswa.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali informasi dari sebuah gambar.
Melalui gambar, siswa dapat mengetahui hubungan antara air dengan listrik.

Siswa membaca bacaan berjudul Lingkungan.

Alternatif Pelaksanaan Diskusi:
Alternatif 1:
Guru memberikan waktu selama 15 menit dan siswa diminta membaca dalam hati.
Alternatif 2:
Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan bacaan tersebut dan meminta siswa lain menyimak.
Alternatif 3:
Bacaan tersebut dibaca secara bergantian dan bersambung oleh seluruh siswa.


Ayo Berlatih
Siswa melakukan pengamatan berkaitan dengan cara kerja lsitrik menggunakan saklar.
Guru mengarahkan kepada siswa untuk membuat catatan pengamatan.
Berdasarkan catatan pengamatan, siswa menyusun sebuah kesimpulan dari pengamatan.
Hasil pekerjaan siswa saling ditukarkan untuk kemudian dievaluasi kebenarannya.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali informasi dari sebuah gambar.
Melalui gambar, siswa dapat mengetahui hubungan antara air dengan listrik.

Siswa secara mandiri menjawab pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.

Alternatif Jawaban:
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Fungsi lingkungan: sebagai tempat hidup dan mencari makan, Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya. Aktivitas Manusia, Lingkungan sebagai Tempat Tinggal (Habitat).

Lingkungan bisa mempengaruhi lingkungan, karena dalam menjalani kehidupan dan segala bentuk kegiatan dalam pemenuhan kebutuhannya manusia senantiasa beradaptasi atau menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali informasi dari sebuah bacaan.
Melalui bacaan, siswa dapat mengetahui hubungan antara manusia dengan lingkungan.


Ayo Berdiskusi
Guru memngingatkan kembali tentang isi bacaan dengan judul “Lingkungan”, guru meminta siswa untuk mencari informasi mengenai manfaat lingkungan bagi kehidupan manusia.
Siswa mencari inormasi dengan cara bertanya atau melakukan wawancara sederhana terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Siswa menuliskan informasi yang ia dapatkan dalam tabel yang disediakan.
Siswa saling menukarkan informasi yang mereka dapatkan dan saling memberikan komentar positif dan saran perbaikan.

Hasil yang Diharapkan:
Pengetahuan siswa tentang manfaat lingkungan bagi kehidupan.
Keterampilan siswa dalam mencari dan menyajikan informasi.

Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa dengan memberikan apersepsi tentang hak dan kewajiban manusia, khususnya terhadap lingkungan.

Ayo Berdiskusi
Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: siswa berdiskusi untuk mengidentifikasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari.


Alternatif Pelaksanaan Diskusi:
Guru menciptakan suasana interaktif dan atraktif dengan mengajak siswa melaksanakan diskusi secara klasikal.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih para petugas diskusi, seperti pembawa acara, sekretaris/notulis, dan lain-lain. Sementara anak-anak yang lain bertindak sebagai peserta diskusi.
Pembawa acara bertanggung jawab atas jalannya diskusi. Pembawa acara juga bertugas untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta.
Notulis bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian yang terjadi saat diskusi berlangsung, seperti pendapat-pendapat yang disampaikan oleh peserta diskusi. Notulis juga bertugas untuk membuat laporan dan kesimpulan hasil diskusi.
Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara.
Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa. Kemudian guru memandu siswa untuk menarik kesimpulan.
Masing-masing siswa menulis jawaban sesuai pertanyaan pada buku siswa berdasarkan hasil diskusi.

Alternatif jawaban:




Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Siswa memiliki keterampilan berkomuniukasi lisan dan tulis.
Siswa memiliki keterampilan dan kepercayaan diri mengungkapkan pendapat.

Ayo Berlatih
Siswa berlatih menyanyikan lagu “Alam Bebas”.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri maupun secara berpasangan atau berkelompok.
Dalam bernyanyi siswa harus memerhatikan nada dan tempo yang benar.
Siswa menyanyikan lagu “Alam Bebas” bersama teman-temannya dengan menggunakan  iringan dengan alat musik yang ada di sekitarmu.
Kegiatan ini dapat dikreasikan layaknya sebuah pertunjukan ataupun perlombaan menyanyi agar kegiatan pembelajarannya berjalan secara menyenangkan dan tidak membosankan.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa percaya diri.
Siswa memiliki keterampilan bernyanyi sesuai dengan nada dan tempo yang benar.

150 menit










































































































































































150 menit





Penutup
Ayo Renungkan
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah dipelajari, berkaitan dengan sumber energi lingkungan, dan keterampilan wawancara.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan tingkat pencapaian yang dicapainya.

Siswa mengisi table mengenai kompetensi yang sudah dipelajari, berkaitan dengan sumber energi, lingkungan, dan keterampilan wawancara. 



Hasil yang Diharapkan:
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan tingkat pencapaian yang dicapainya.

Kerjasama dengan Orang Tua
Dengan bantuan orang tuanya, siswa mengamati penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari keluarganya.
Siswa mencatat kegiatan yang memanfaatkan air dan banyaknya air yang digunakan.
Siswa juga mencatat usaha hemat air yang sudah dilakukan oleh keluarganya dalam menghemat air?


Hasil yang Diharapkan:
Siswa memiliki kepedulian terhadap sekitar.
Siswa mampu menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain.
Siswa memiliki keterampilan untuk mengungkapakan pendapat.

Siswa bernyanyi lagu “Alam Bebas” tanpa menggunakan iringan alat musik di depan orang tuanya.
Selesai bernyanyi, siswa meminta pendapat dan tanggapan dari orang tuanya mengenai ketepatan nada, tempo, dan lirik lagu.


Hasil yang Diharapkan:
Siswa percaya diri.
Siswa memiliki keterampilan bernyanyi sesuai dengan nada dan tempo yang benar.
Adanya kerja sama yang baik antar anak dengan orang tua.

Salam dan do’a penutup.

15 menit



SUMBER DAN  MEDIA
Buku Pedoman Guru Tema 9 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
Buku siswa,
Teks bacaan sumber energi air dan listrik,
Bacaaan tentang lingkungan,
Gambar bendungan dan gardu listrik,
Pedoman wawancara
Lirik lagu “Alam Bebas”
Alat iring lagu sederhana.


PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.


Rubrik Menulis Berdasarkan Pengamatan Gambar





Rubrik Membuat Kesimpulan



Rubrik Membuat Peta Pikiran (mind map)









Rubrik Menyanyi












Catatan Guru
1. Masalah        :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….


Mengetahui
Kepala Sekolah,




Siti Aisyah,S.Ag, S.Pd.

Ngoro, ... April 2018
Guru Kelas IV B




Siti Sholikhah, S.Kom




















Aspek-aspek mata pelajaran yang dapat dipadukan

PPKn
BAHASA INDONESIA
IPA
IPS
SBdP

keberagaman karakteristik

Wawancara

siklus hidup makhluk hidup

karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
gambar tiga dimensi


pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat
Puisi
macam-macam gaya

keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama
tanda tempo dan tinggi rendah nada



pengetahuan baru dari teks nonfiksi

gaya dengan gerak
kegiatan ekonomi
gerak tari kreasi daerah



tokoh-tokoh pada teks fiksi

sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif
kerajaan Hindu dan/atau Buddha dan/atau Islam
karya seni rupa teknik tempel



watak tokoh pada teks fiksi










Kompetensi dasar mata pelajaran

PPKn
BAHASA INDONESIA
IPA
IPS
SBdP

Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan

Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada